Acara

PT Phytochemindo Reksa Berpartisipasi dalam Indonesia Herbal Mini Expo (IDHAX) 2025

PT Phytochemindo Reksa Berpartisipasi dalam Indonesia Herbal Mini Expo (IDHAX) 2025

Jakarta, 16 Oktober 2025 – PT Phytochemindo Reksa berpartisipasi dalam Indonesia Herbal Mini Expo (IDHAX) 2025, yang merupakan bagian dari The 16th Annual Meeting of the WHO–International Regulatory Cooperation for Herbal Medicines (IRCH) yang diselenggarakan pada 13–16 Oktober 2025 di JS Luwansa Hotel and Convention Center, Jakarta.

WHO–IRCH merupakan jejaring kerja sama internasional di bawah koordinasi World Health Organization (WHO) yang berfokus pada penguatan kapasitas dan harmonisasi kebijakan dalam regulasi obat herbal. Sejak dibentuk pada 2017, jaringan ini telah berkembang dan mencakup 49 otoritas regulatori dari enam wilayah WHO, termasuk tiga lembaga regional dan subregional.

Pada Mini Expo tahun ini, Phytochemindo Reksa menampilkan beragam produk dan layanan unggulan, meliputi ekstrak botani, minyak esensial, serta solusi formulasi dan registrasi produk. Melalui booth pameran interaktif, para pengunjung dapat mengenal lebih dekat inovasi dan keunggulan Phytochemindo dalam bidang bahan alami, suplemen kesehatan, dan kosmetik berbasis herbal.

Pada kesempatan lain dalam rangkaian acara tersebut, Patrick Kalona, CEO PT Phytochemindo Reksa, turut menyampaikan presentasi kepada para delegasi internasional yang menyoroti pentingnya kolaborasi, validasi ilmiah, dan praktik berkelanjutan dalam memajukan industri herbal global.
Presentasi tersebut juga menegaskan peran strategis Indonesia sebagai pusat inovasi dan kerja sama regulasi di bidang obat bahan alam.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Kepala BPOM, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., MD., Ph.D., bersama Ketua IRCH. Dalam sambutannya, Dr. Taruna Ikrar menyampaikan:
“Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan berpotensi dikembangkan menjadi obat bahan alam. Setidaknya terdapat 30.000 jenis tumbuhan yang berpotensi dikembangkan menjadi obat bahan alam. Dari jumlah tersebut, telah terdaftar 18.000 obat herbal/jamu, 71 di antaranya adalah obat herbal terstandar dan 20 fitofarmaka. Hal ini menunjukkan masih besarnya peluang pemanfaatan dan pengembangan obat bahan alam,” ujarnya.

Partisipasi Phytochemindo Reksa dalam Mini Expo IDHAX 2025 mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus mendukung kemajuan industri herbal Indonesia melalui kualitas, kepatuhan terhadap regulasi, dan inovasi berkelanjutan.